Connect with us

Keuangan

Dampak dari Covid-19, Garuda Indonesa Alamai Kerugian Puluhan Triliun Rupiah

BISNISREVIEW – Pembatasan aktivitas akibat pandemi Covid-19 telah menimbulkan kerugian ekonomi secara nasional. Hal ini telah dialami PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA). Maskapai ini mencatat pendapatan usaha turun 58,18% ke USD917,28 juta year on year dibandingkan periode sebelumnya sebesar USD2,19 miliar di semester I-2020.

Hal ini membuat rugi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD712,72 juta atau Rp10,4 triliun (Rp14.585 per USD) di Semester I-2020 (unaudited).

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan, pandemi Covid-19 memberikan dampak signifikan terhadap kinerja Perseroan. Di mana dengan adanya pembatasan pergerakan dan penerbangan pada masa pandemi, rata-rata frekuensi penerbangan menurun drastis dari yang sebelumnya melayani lebih dari 400 penerbangan per harinya menjadi hanya berkisar diangka 100 penerbangan per hari.

Di samping itu, jumlah penumpang juga mengalami penurunan tajam hingga mencapai 90%.

“Namun demikian kami terus memperkuat langkah pemulihan kinerja seoptimal mungkin agar Perseroan dapat segera rebound dan memperoleh pencapaian kinerja yang semakin membaik. Fokus utama kami adalah mengupayakan perbaikan fundamental Perseroan secara terukur dan berkelanjutan,” jelas Irfan.

Irfan belum memprediksi total pendapatan dari sisi penumpang sampai akhir tahun nanti. Namun, saat ditemui di kantornya pada Rabu, 29 Juli 2020, Irfan bercerita bahwa maskapai mengalami penurunan pendapatan tajam pada Mei lalu lantaran okupansi penumpang emiten berkode GIAA itu tinggal 10 persen.

Saat ini, maskapai masih mengandalkan pendapatan dari penerbangan logistik dan repatriasi. Sedangkan pergerakan penumpang hingga akhir Juli baru meningkat 2-3 persen.(Arum)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Keuangan