Ekonomi Islam bila mengalami kemerosotan, maka ini sebuah pekerjaan rumah pemerintah bersama semua pihak.
BISNISREVIEW.COM –Indonesia memiliki mayoritas penduduk beragama muslim saat ini berada di posisi ekonomi yang paling memprihatinkan. Kondisi ini dinilai Wakil Presiden Ma’ruf Amin bahwa ekonomi umat Islam hingga saat ini masih merosot tajam.
Hal ini, kata Wapres, bisa menjadi salah satu tantangan global yang tengah dihadapi umat Islam dewasa ini selain tren Islamophobia.
“Tantangan besar kita adalah kondisi sosial dan ekonomi umat Islam yang masih sangat memprihatinkan,” kata Ma’ruf dalam seminar daring, Selasa (10/11/2020).
Mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu pun membeberkan, pada tahun 2018 hanya 31 negara dari 57 anggota OKI (Organisasi Konferensi Islam) yang memiliki tingkat literasi di atas 90 persen. Negara-negara muslim, katanya, masih harus berjuang melawan kemiskinan
Sebanyak 350 juta orang di negara-negara OKI dikatakan hidup di bawah US$1,25 dolar per hari. Tingkat rata-rata pengangguran di negara OKI 6 persen di tahun 2018, atau di atas rata-rata pengangguran dunia yang 5,1 persen.
“Data-data di atas saya angkat untuk menunjukkan betapa masih besarnya PR atau pekerjaan rumah kita semua untuk memajukan umat Islam,” ujar Ma’ruf. (BR/Arum)
