Connect with us

Industri

Industri Otomotif di Indonesia Terus Meningkat, Jokowi: Ini Penyebab Kemacetan di Kota-Kota Besar

Salah satu industri otomotif nasional.

BISNISREVIEW.COM – Industri otomotif merupakan salah satu sektor andalan yang memiliki kontribusi cukup besar terhadap perekonomian nasional. Saat ini, terdapat 22 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih yang ada di Indonesia.

Industri otomotif Indonesia tumbuh 7,35% pada kuartal II-2022, melebihi pertumbuhan industri sebesar 4,33%. Produk industri otomotif Indonesia bahkan sudah diekspor lebih ke 80 negara.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyebut meningkatnya industri otomotif di Indonesia menyebabkan kemacetan di kota-kota besar di Tanah Air. Untuk mengatasi hal tersebut, ia mengajak industri otomotif untuk meningkatkan penjualan ke luar negeri.

“Supaya tidak macet, saya mengajak seluruh industri otomotif untuk lebih berorientasi pada ekspor. Memang peningkatannya sudah cukup tajam dari tahun 2021 ke tahun 2022 dari 300 ribu, kurang lebih, sudah naik ke hampir 600 ribu,” ungkapnya.

Adapun pabrikan yang menjadi raja ekspor ternyata bukan Toyota, melainkan Daihatsu. Padahal, secara penjualan di dalam negeri Toyota menempati peringkat pertama.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), ekspor Daihatsu sepanjang 2022 mencapai 160.254 unit atau menguasai 33,8%. Sementara Toyota ada di peringkat kedua dengan ekspor 134.954 unit atau market share 28,5%.

Ekspor Daihatsu sangat ditopang oleh beberapa bulan terakhir, misalnya Desember 2022 yang mencatatkan penjualan 16.729 unit, serta tertinggi di Oktober sebanyak 18.584 unit. Di bulan sebelumnya yakni September juga mencatatkan penjualan tinggi dengan 15,406 unit.

Sementara itu, ekspor tertinggi Toyota selama 2022 terjadi pada Maret dengan penjualan 13.936 unit dan bulan April dengan 13.886 unit. Namun di bulan berikutnya justru anjlok yakni sebanyak 6.369 unit di bulan Mei 2022.

Di bawah dua grup Astra itu ada Mitsubishi yang mencatatkan ekspor 65.743 unit sepanjang 2022 atau menguasai 13,9%. Selanjutnya ada Suzuki di posisi keempat dengan angka ekspor 50.958 unit dan market share 10,8%.

Secara mengejutkan Hyundai HMMI justru berada di posisi kelima mengalahkan Honda dengan ekspor 42.444 unit atau market share 9,0%. Sedangkan Honda di posisi 6 hanya mencatatkan ekspor seperempatnya dengan 9.030 unit atau market share 1,9%.

Secara total, ekspor mobil RI tahun 2022 tercatat 473.602 unit dengan kontribusi dari 11 pabrikan. Selain 6 pabrikan di atas, ada juga Isuzu, Hino, Hyundai HIM, DFSK dan Wuling.

Berikut eksportir mobil terbesar RI 2022:

1. Daihatsu 160.254 unit

2. Toyota 134.954 unit

3. Mitsubishi 65.743 unit

4. Suzuki 50.958 unit

5. Hyundai HMMI 42.444 unit

6. Honda 9.030 unit

7. Isuzu 8.254 unit

8. Hino 939

9. Hyundai HIM 664

10. DFSK 344

11. DFSK 18. Dalam setahun terakhir, berbagai capaian telah ditunjukkan oleh industri otomotif. Di antaranya, pertumbuhan hingga 7,35% pada kuartal kedua tahun 2022, jauh lebih tinggi dari pertumbuhan industri yang mencapai 4,33%. (BR/Arum)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Industri