Connect with us

Pertambangan

Kepala Biro KLIK: Permintaan dari China Meningkat, Harga Batubara Acuan Naik

Harga Batubara Acuan Naik (Foto Ilustrasi)

BISNISREVIEW.COM – Harga batubara naik karena permintaan di beberapa negara mengangkat rata-rata indeks bulanan penyusun Harga Batubara Acuan (HBA), yaitu ICI naik 0,53%, Platt’s naik 0,12% GCNC naik 6,29%, dan NEX naik 6,01%.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi menyampaikan, mulai pulihnya industri di China serta industri baja dan otomotif Jepang ikut meningkatkan permintaan batubara global.

Menurut Agung, HBA bulan Oktober 2020 ini sedang mengalami kenaikan sebesar 3,2% dibandingkan HBA bulan sebelumnya menjadi sebesar US$ 51,00 per ton.

“Sinyalemen positif industri yang mulai bangkit di Tiongkok dan Jepang mengerek kenaikan HBA Oktober 2020. Permintaan batubara dari Tiongkok meningkat karena harga batubara domestik Tiongkok lebih tinggi daripada harga batubara impor,” kata Agung lewat keterangan tertulis, Jumat (2/10/2020).

Semenjak Covid-19, kata Agung, ditetapkan sebagai pandemi global sepanjang tahun 2020, HBA sempat menguat sebesar 0,28% pada angka US$ 67,08 per ton di bulan Maret dibanding bulan Februari yang US$ 66,89 per ton.

Kemudian, HBA terus mengalami pelemahan ke angka US$ 65,77 per ton di bulan April dan US$ 61,11 per ton di bulan Mei.

Selanjutnya HBA terus turun dengan US$ 52,98 per ton untuk HBA Juni, US$ 52,16 per ton di Juli, dan HBA Agustus sebesar US$ 50,34 per ton.

Peningkatan permintaan juga terjadi di India. Pada September, impor batu bara India mencapai 17,33 juta ton. Meroket 30,39% dibandingkan bulan sebelumnya.

Untuk pekan yang berakhir 20 September, impor batu bara oleh Korea Selatan dan Jepang tercatat masing-masing 1,02 juta ton dan 2,03 juta ton. Kemudian impor batu bara Vietnam pada Agustus mencapai 5,13 juta ton, melonjak 16,6% dibandingkan bulan sebelumnya.(Arum)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Pertambangan