Connect with us

Gayahidup

Pelajar Gowa dan Pinrang Antusias Ikuti Program SIGAP dari IZI

Pelajar Gowa dan Pinrang Sedang Mengikuti Program SIGAP dari IZI (Foto: IZI)

Kawasan perbukitan di masing-masing kecamatan yang berhasil dikunjungi tim IZI Sulawesi Selatan sejatinya didiami kelompok masyarakat yang baru mengenal teknologi informasi. Minimnya pengguna telepon selular merupakan indikasi di mana gadget tersebut bukanlah kebutuhan utama bagi mereka.

BISNISREVIEW.COM – Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Sulawesi Selatan menjalankan program SIGAP (Sedekah Pendidikan Guru dan Pelajar) selama tujuh hari berturut-turut. Titik penyalurannya mulai dari Kecamatan Erelembang, Bajeng Barat, Somba Opu, Kabupaten Gowa, hingga Kecamatan Sali-Sali yang berada di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.

Bantuan ini juga difokuskan kepada dusun-dusun yang terletak di daerah pedalaman. Tim penyalur bantuan dari IZI harus melintasi wilayah bebukitan yang berkelok-kelok dan jauh dari perkotaan.

Program SIGAK dalam bentuk belajar online, atau yang dikenal secara resmi sebagai pembelajaran jarak jauh oleh pemerintah menjadi alternatif solusi bagi pelajar Indonesia menjalankan pendidikannya di tengah pandemi Covid-19. Di sisi lain, beberapa pelajar lainnya kesulitan memenuhi standar perlengkapan mereka melakukan belajar secara daring.

Banyak kisah pelajar dari golongan keluarga yang tak mampu menjalankan pembelajaran jarak jauh di tengah keterbatasan ekonomi. Seperti halnya kisah pelajar Madrasah Aliyah Arrahman Arrahim yang berada di Pinrang, Sulawesi Selatan. Mereka berdagang kala sore hari, atau menjadi kuli paruh waktu demi memenuhi paket kuota internet mereka tiap bulannya.

Perubahan kondisi yang cepat akibat pandemi menjadikan para pelajar itu justru terseok-seok menjalani belajar online. Membeli telepon genggam tidak otomatis menyelesaikan masalah pembelajaran jarak jauh. Ada faktor sinyal jaringan dan jumlah kuota yang harus terpenuhi agar belajar makin mudah dan lancar di masa adaptasi baru ini.

Sejumlah paket bantuan berupa tas sekolah beserta perlengkapannya diberikan langsung kepada para pelajar berkategori dhuafa. Selain itu mereka juga mendapat dana santunan serta kuota internet sebesar 40 Gigabyte melalui program SIGAP

Kawasan perbukitan di masing-masing kecamatan yang berhasil dikunjungi tim IZI Sulawesi Selatan sejatinya didiami kelompok masyarakat yang baru mengenal teknologi informasi. Minimnya pengguna telepon selular merupakan indikasi di mana gadget tersebut bukanlah kebutuhan utama bagi mereka.

Oleh karenanya, ketika terdengar kabar bahwa tim penyalur bantuan datang untuk memenuhi perlengkapan belajar online mereka, para pelajar menyambut antusias kedatangannya.

Di Dusun Sabura, Kecamatan Sali-Sali, Kabupaten Pinrang, antusiasme pelajar diperlihatkan dengan bermalam di masjid tempat penyaluran akan berlangsung. Mereka rela menunggu semenjak sehari sebelumnya karena rasa penasaran.

Ketika Tim IZI Sulawesi Selatan benar-benar datang pada pagi harinya, para pelajar Dusun Sabura berkumpul dan menyambut dengan rasa bahagia.

“Saya siswa MA Arrahman Arrahim berterima kasih atas kedatangan IZI. Alhamdulillah, dengan bantuan kuota dan santunan ini saya merasa sangat terbantu,” ungkap Muhammad Kadri, siswa yang bekerja paruh waktu sebagai kuli bangunan demi memenuhi kuota internet. (BR/Arn)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Gayahidup