Adat istiadat yang masih dilakukan dalam kehidupan masyarakat yaitu gotong royong. Gotong royong dalam kehidupan sehari-hari seperti adanya kebersamaan, tidak ada paksaan, atau muncul karena adanya kesadaran dan tanggung jawab yang tinggi melalui rasa memiliki.
BISNISREVIEW.COM – Gotong royong sebagai perasan dari Pancasila dan penerapannya dalam interaksi sosial kehidupan sehari-hari, gotong royong mengandung beberapa unsur-unsur modal sosial serta kondisi masyarakat kontemporer yang berada dalam situasi kekacauan sosial karena lemahnya penerapan nilai-nilai gotong royong dalam interaksi sosial.
Dandim 1015 Sampit Letkol CZI Akhmad Safari mengemukakan bahwa permasalahan gotong royong pada masyarakat adalah untuk memperkuat solidaritas.
“Nilai dalam kegiatan gotong royong yakni adanya nilai toleransi semenjak ramai oleh pengunjung melalui pemaparan masyarakat,” jelas Safari.
Maka itulah, kata dia, Semangat gotong royong warga dan tim daerah TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD), masih terjaga hingga saat ini. Meskipun hanya tinggal beberapa hari saja, namun program tersebut akan berakhir dengan baik dan sempurna.
“Alhamdulilah anggota dan warga masih semangat dalam pengerjaan. Mereka tatap memiliki tekad untuk menyelesaikan pekerjaan hingga akhir,” kata Dandim penuh syukur.
Dirinya berharap agar semangat gotong royong tersebut bisa terus tertanam dalam diri masyarakat. Sehingga, kedepan pembangunan di daerah Pulau Hanaut ini semakin maju. (BR/Arn/Red)
