Connect with us

Keuangan

Sinergi Hasanah BNI Syariah-GPM Untuk Pesantren Cegah COVID-19, “Lindungi Kamu dan Aku”

Keterangan foto : Santri Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri menyaksikan acara Gerakan Pakai Masker “Penyuluhan Pakai Masker (PPM) Penyuluhan Untuk Penyuluh (PuP) di Pondok Pesantren Angkatan Kedua” dalam format Zoom Webinar di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jumat (14/8).

Bisnisreview.com — BNI Syariah bersama Gerakan Pakai Masker (GPM) bersinergi melakukan sosialisasi dan edukasi penggunaan masker di Pondok Pesantren (PP) Lirboyo, Kediri, Jawa Timur dalam upaya pencegahan penyebaran virus COVID-19. Kegiatan ini dilakukan dalam format webinar dan disiarkan langsung di youtube BNI Syariah, Jumat (14/8).

Hadir pada kesempatan ini Pengasuh PP Lirboyo Rais Syuriah PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama), KH. Abdullah Kafabihi Mahrus; Ketua Umum GPM, Sigit Pramono; Ketua Dewan Pengawas Syariah BNI Syariah, Dr. Hasanudin; serta Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo. Sebagai penyuluh, turut hadir pula Yenny Wahid dan dr. Kurniawan Kadafi, SPA (K). Selain sosialisasi dan edukasi, pada acara tersebut juga dibagikan 25 ribu masker untuk santriwan dan santriwati di Pondok Pesantren Lirboyo.

Sejak berlakunya era Kebiasaan Baru dengan pelonggaran pembatasan sosial berskala besar, beberapa pondok pesantren sudah kembali dibuka untuk kegiatan belajar mengajar. Pesantren merupakan klaster yang cukup rentan dalam penyebaran virus COVID-19, karenanya para satriwan diharapkan dapat tertib menggunakan masker agar mencegah penularan COVID-19 dan dapat ikut serta mengedukasi sekelilingnya untuk menggunakan masker dalam kehidupan sehari-harinya.

Ketua Umum GPM Sigit Pramono menyatakan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan Asparindo (Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia) untuk memberikan penyuluhan penggunaan masker pada para pedagang kecil pada 9.200 pasar trandisional yang tersebar di berbagai kota/kabupaten Indonesia. Sekarang ini GPM mengajak para pengurus pondok pesantren di Jawa Barat, Jawa Tengah serta Jawa Timur untuk secara aktif memberikan penyuluhan pada para santri untuk selalu berdisiplin menggunakan masker saat beraktivitas, yang juga diikuti dengan disiplin menjaga jarak dan rajin mencuci tangan.

“Sebelum ini kami telah melakukan sosialisasi dan edukasi di Pesantren Genggong, Probolinggo, Jawa Timur. Sekarang di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri dan nanti kami akan terus bergerak ke pesantren yang lain. Kami menyadari memakai masker adalah upaya paling mudah yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan virus COVID-19. Disiplin menggunakan masker diyakini bisa mencegah hingga 75% risiko penularan,” ujar Sigit.

Sementara Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo dalam sambutannya mengatakan Sebagai Hasanah Banking Partner, BNI Syariah berkomitmen untuk menjalankan Hasanah Way, yang terus menerus berupaya untuk memberikan kebermanfaatan dan kebaikan (Hasanah) yang tidak terputus baik di dunia maupun akhirat.

Kegiatan ini diharapkan dapat terus menebar kebaikan sesuai nilai-nilai Hasanah yang dijunjung BNI Syariah, antara lain dengan cara berbagi, berdonasi serta mengedukasi masyarakat untuk memakai masker agar melindungi kamu dan aku, melindungi Indonesia dan melindungi dunia.

“Terima kasih kepada Gerakan Pakai Masker atas sinergi hasanah yang menginisiasi gerakan sosial yang dapat membawa maslahat untuk para santri dan pengurus pesantren di Indonesia. Kami sangat mengapresiasi kegiatan yang memiliki semangat dan kepedulian yang sama dengan BNI Syariah yaitu mengedukasi umat agar disiplin mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker,” kata Firman.

Sejak tahun 2007 BNI Syariah telah menjalin kerjasama dengan Pondok Pesantren Lirboyo terkait penerimaan pembayaran keuangan santri, tabungan santri, cash management BNI Syariah-BNI Direct. Kerjasama ini diharapkan bisa memberikan kontribusi optimal bagi pengembangan ekosistem halal di Indonesia dalam hal ini halal education.

Tokoh Muslimah Yenny Wahid yang juga turut hadir dalam acara tersebut menambahkan bahwa COVID-19 ini merupakan masalah global tanpa terkecuali di Indonesia. Wabah penyakit seperti COVID-19 ini bukan yang pertama. Sebelumnya ada wabah black death atau wabah hitam yang melanda Eropa yang mengakibatkan jutaan orang meninggal. Kita perlu memastikan kita tidak menjadi korban fenomena alam ini hanya dengan cara yang mudah yaitu memakai masker.

“Kesehatan dan kebersihan derajat nya sangat tinggi sekali dalam agama Islam. Santriwan dan santriwati merupakan tulang punggung dalam mensosialisasikan dan mengedukasi sekeliling untuk memakai masker. Memakai masker adalah bagian dari kita menjaga diri sendiri dan bagian dari kita melindungi orang-orang yang kita cinta termasuk orang tua kita sendiri.” ujar Yenny.

#LindungiKamuDanAku

______

Tentang Gerakan Pakai Masker
Gerakan Pakai Masker merupakan suatu Gerakan yang diprakarsai oleh anak bangsa yang peduli dan memiliki visi sama untuk membantu mewujudkan masyarakat Indonesia yang memiliki kesadaran tinggi memakai masker secara benar sebagai kebiasaan dan perilaku sehari-hari untuk melindungi diri dan orang lain dari penularan COVID 19.
Gerakan Pakai Masker (GPM) berkomitmen untuk mensosialisasikan pemakaian masker ke masyarakat, antara lain pada pesantren, pasar tradisional, perguruan tinggi, sekolah, kaum perempuan, kaum profesional kelompok perbankan, kaum milenial, pelaku seni budaya, dan lain-lain. Edukasi ini sangat penting mengingat kesadaran untuk mematuhi protokol kesehatan seperti pemakaian masker yang benar, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan dapat mencegah penyebaran COVID-19
Gerakan pakai masker ini juga menjadi simbol kebangkitan ekonomi Indonesia. Sehingga GPM akan terus berupaya mengajak semua pihak untuk bekerja sama, berkolaborasi, koordinasi, dan co-branding untuk melakukan kegiatan sejenis, termasuk dengan BNI Syariah dan Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri.

Tentang BNI Syariah
BNI Syariah bermula sebagai Unit Bisnis Strategis bagian dari BNI yang mulai beroperasi sejak 29 April 2000. Pada 19 Juni 2010 status BNI Syariah meningkat menjadi Bank Umum Syariah (BUS).Komposisi kepemilikan saham BNI Syariah adalah 99,95% dimiliki oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan sisanya dimiliki oleh PT BNI Life. BNI Syariah senantiasa mendapatkan dukungan teknologi informasi dan penggunaan jaringan saluran distribusi infrastruktur BNI Induk diantaranya layanan lebih dari 16.000 ATM BNI, ditambah ribuan jaringan ATM Bersama, ATM Link Himbara serta ATM berlogo Maestro dan Cirrus di seluruh dunia, Layanan 24 jam BNI Call (1500046), BNI Mobile Banking, BNI SMS Banking, dan BNI Internet Banking. Saat ini BNI Syariah telah didukung oleh jaringan yang cukup luas di seluruh Indonesia yaitu lebih dari 375 outlet syariah yang tersebar di seluruh Indonesia, serta didukung oleh 1.747 Outlet BNI yang melayani pembukaan rekening syariah.

Tentang Hasanah
Hasanah merupakan corporate campaign BNI Syariah yang memiliki makna “segala kebaikan” bagi diri sendiri, masyarakat, maupun bangsa dan Negara baik di dunia maupun di akhirat (QS. Al Baqarah 201). Hasanah merupakan sebuah nilai yang disarikan dari Al – Quran dan menjadi identitas BNI Syariah dalam menebarkan kebaikan melalui insan hasanah dan produk / layanannya. Cita – cita mulia yang ingin disampaikan melalui nilai Hasanah adalah kehadiran BNI Syariah dapat membawa kebaikan bagi seluruh pihak serta menjadi Rahmatan Lil’ Alamin. Hasanah didasari oleh Maqoshid Syariah yang berarti tujuan dari ditetapkannya syariah (hukum agama) yaitu untuk melindungi keyakinan, keberlangsungan hidup, dan hak asasi manusia terdiri dari lima hal yaitu menjaga agama, menjaga jiwa, menjaga akal, menjaga keturunan dan menjaga harta.

Tentang Hasanah Banking Partner
BNI Syariah sebagai mitra bisnis yang memberikan layanan terbaik sesuai dengan prinsip syariah. Sehingga bisnis yang dijalankan tidak hanya berorientasi terhadap keuntungan semata tetapi juga memperhatikan faktor keberkahan dengan nilai kebaikan. BNI Syariah berkomitmen untuk menjadi partner pada setiap tahapan kehidupan.

Dewan Pengawas Syariah: Ketua: Dr. Hasanudin, M.Ag; Anggota: Ah.Azharuddin Lathif, M.Ag., M.H.
Dewan Komisaris: Komisaris utama: Fero Poerbonegoro; Komisaris: Imam Budi Sarjito; Komisaris Independen: Max Niode; Komaruddin Hidayat
Direksi: Direktur Utama: Abdullah Firman Wibowo; Direktur Kepatuhan: Tribuana Tunggadewi; Direktur Keuangan & Operasional: Wahyu Avianto; Direktur Bisnis Ritel & Jaringan: Iwan Abdi; Direktur SME & Bisnis Komersial: Babas Bastaman*

*) Belum efektif, menunggu proses fit & proper test OJK

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Keuangan