Connect with us

Bisnis

Erick Thohir Ingin Perusahaan Plat Merah Tetap Menyetor Dividen dengan Jumlah Jumbo ke pemerintah

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir

BISNISREVIEW.COM – Target mempertimbangkan potensi penurunan laba bersih Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tahun ini akibat adanya pelemahan harga komoditas hingga efek restrukturisasi.

Terkait itu, Menteri BUMN Erick Thohir ingin perusahaan plat merah tetap menyetor dividen dengan jumlah jumbo ke pemerintah. Erick menggambarkan lonjakan keuntungan BUMN yang signifikan, dari laba bersih Rp 124 triliun pada tahun 2021 menjadi Rp 303 triliun sepanjang tahun lalu.

Hanya saja, Erick memberikan catatan, jumlah laba bersih tersebut termasuk posisi non-cash sekitar Rp 60 triliun akibat dari efek restrukturisasi. Dirinya optimistis laba bersih BUMN bisa terjaga di level Rp 250 triliun.

“Tahun ini, dikurangi restructuring macem-macem itu, tetap konsisten di angka Rp 250 triliun, bisa kita jaga. Karena ada pelemahan komoditas, ada kompleksitas lain, kita juga harus mulai konservatif jangan sampai kita terlalu agresif,” mengutip Erick dalam siaran YouTube CNBC Indonesia, Jum’at (1/9/2023).

Baca Juga: https://bisnisreview.com/bahlil-singapura-jadi-salah-satu-negara-di-asean-yang-memiliki-minat-untuk-menanamkan-modal-dalam-pembangunan-ikn/

Dari estimasi laba bersih sekitar Rp 250 triliun itu, Erick meyakini BUMN bisa menjaga pembayaran dividen di rekor tertinggi sepanjang sejarah, yakni mencapai Rp 80,6 triliun. “Kayaknya aman, itu kita jaga, karena ini kan turbulence,” imbuh Erick.

Sementara itu, Founder dan CEO Finvesol Consulting Fendi Susiyanto menyoroti dengan estimasi laba bersih mencapai Rp 250 triliun, maka target dividen BUMN senilai Rp 80,6 triliun masih memungkinkan dicapai. Syaratnya, rata-rata dividen payout ratio BUMN tetap terjaga di level 30%-35%.

“Saya mengamati sejumlah BUMN yang berpotensi memberi kontribusi besar, seperti PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), Pupuk Indonesia, hingga Pelindo. Sedangkan untuk BUMN yang menjadi perusahaan terbuka, emiten bank masih menjadi tumpuan,” jelas Fendi.

Terutama bank berkinerja stabil dan posisi modal kuat seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI). Bersama ketiga emiten bank big cap itu, ada PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) yang konsisten mencetak laba jumbo.(BR/Arum)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Bisnis