Hukum
Rektor Unhan RI Buka Kajian Ketahanan Nasional Hadapi Kontinjensi Konflik Global dan Regional

BISNISREVIEW.COM , Jakarta, — Rektor Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI), Letnan Jenderal TNI (Purn.) Dr. Anton Nugroho, M.M.D.S., M.A., secara resmi membuka Rapat Koordinasi Kajian Publik bertema “Ketahanan Nasional Indonesia Dihadapkan pada Kontinjensi Konflik Global dan Regional” yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia (Kemenko Polhukam RI) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta. Rabu (8/10//2025)
Kegiatan strategis ini dihadiri oleh Pejabat Tinggi Kemenko Polhukam RI, sivitas akademika Fakultas Keamanan Nasional (FKN) Unhan RI dibawah pimpinan Dekan Fakultas Keamanan Nasional (FKN) Unhan RI, Mayor Jenderal TNI Dr. Rahmat Setiawibawa, S.I.P., M.M., M.Tr.(Han), serta perwakilan lintas kementerian, lembaga, dan kalangan akademisi.
Forum ini menjadi momentum penting untuk memperkuat koordinasi nasional dan membangun kesamaan persepsi dalam menghadapi potensi ancaman multidimensi yang bersumber dari dinamika konflik global dan regional.
Rapat koordinasi ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan strategis Kemenko Polhukam RI dalam memperkuat pemahaman terhadap perubahan lingkungan strategis global. Forum ini diharapkan menjadi ruang kolaboratif untuk membahas kesiapan bangsa menghadapi berbagai bentuk ancaman, baik militer, nonmiliter, maupun hibrida, yang semakin kompleks dan saling beririsan antar-sektor.
Kegiatan ini juga menandai kelanjutan kerja sama antara Kemenko Polhukam RI dan Unhan RI, setelah sebelumnya sukses menyelenggarakan Kajian Publik I yang membahas kontinjensi konflik regional pada 25–26 Agustus 2025, dan Kajian Publik II yang mengulas kontinjensi konflik global pada 8–9 September 2025. Kajian publik tahap ketiga ini akan berfungsi sebagai forum integratif yang menyinergikan hasil dua kajian terdahulu untuk menghasilkan rumusan kebijakan dan rekomendasi strategis bagi penguatan ketahanan nasional.
Rapat koordinasi akan dipimpin oleh Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara dan Kesatuan Bangsa Kemenko Polhukam RI dan menghadirkan tiga narasumber utama, yaitu:
1. R.M. Wibawanto Nugroho Widodo, S.E., M.A., M.A., War College Dip., M.P.P., Ph.D., membahas potensi ancaman militer terhadap Indonesia akibat rivalitas geopolitik dan geostrategi di kawasan Indo-Pasifik.
2. Drs. Selamat Ginting, M.I.Kom., menguraikan potensi ancaman nonmiliter dan hibrida terhadap stabilitas nasional.
3. Prof. Dr. Ir. Dadan Umar Daihani, DEA., memaparkan kondisi aktual ketahanan nasional dan sistem keamanan nasional Indonesia di tengah pengaruh konflik global dan regional.
Melalui pembahasan ini, forum diharapkan dapat memperkuat sinergi lintas sektor serta menghasilkan pemahaman komprehensif mengenai kesiapan nasional dalam menghadapi ancaman multidimensi yang berpotensi memengaruhi kedaulatan dan stabilitas negara.
Sebagai perguruan tinggi pertahanan negara, Unhan RI melalui Fakultas Keamanan Nasional (FKN) terus berperan aktif dalam mendukung pemerintah melalui kajian ilmiah dan riset strategis di bidang keamanan dan pertahanan. Keterlibatan sivitas akademika FKN dalam kegiatan ini menjadi bagian dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi Pertahanan, khususnya dalam kontribusi keilmuan terhadap formulasi kebijakan nasional.
FKN Unhan RI berkomitmen memperkuat kapasitas analisis strategis nasional dengan menempatkan perspektif akademik sebagai landasan dalam perumusan kebijakan pertahanan dan keamanan. Melalui pendekatan multidisiplin, kegiatan ini diharapkan mampu memperkaya proses penyusunan strategi nasional yang komprehensif, adaptif, dan berbasis sinergi antar-elemen bangsa.
Partisipasi Unhan RI dalam forum ini merupakan wujud nyata kolaborasi antara lembaga akademik dan pemerintah dalam menghadapi dinamika geopolitik yang semakin kompleks. Kajian publik ini diharapkan menghasilkan rekomendasi konkret yang dapat memperkuat ketahanan nasional di berbagai bidang—politik, ekonomi, sosial, budaya, ideologi, serta pertahanan dan keamanan—guna mewujudkan Indonesia yang tangguh, mandiri, dan berdaya saing di tingkat global.(BR)
