Connect with us

Bisnis

Ditopang Fundamental Ekonomi Dalam Negeri yang Kuat, Ekonom: Kinerja Ekonomi Indonesia Masih Tetap Terjaga

Hardi Fardiansyah, Pengamat Ekonomi dan Hukum Nasional

BISNISREVIEW.COM – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan III-2022 kembali mencatatkan kinerja impresif dengan mampu tumbuh sebesar 5,72% (yoy) melanjutkan tren pertumbuhan yang solid sejak awal tahun 2022.

Menurut Ekonom Nasional, Hardi Fardiansyah, pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang oleh fundamental ekonomi dalam negeri yang kuat, sehingga, kata dia, kinerja ekonomi Indonesia masih tetap terjaga.

“Capaian ini membuktikan bahwa roda pemulihan ekonomi domestik terus bergerak cepat di tengah perlambatan ekonomi global yang sedang berlangsung,” ujar Hardi kepada Bisnisreview.com di Jakarta, Senin (26/12/2022).

Hardi menyebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga hampir terjadi di seluruh sektor lapangan usaha selama Triwulan III-2022. Sektor Industri Pengolahan sebagai kontributor terbesar PDB tumbuh positif sebesar 4,83% (yoy).

Baca Juga:https://bisnisreview.com/koperasi-tasmin-asia-galilea-siap-menggelar-expo-sagu-internasional-2023/

Sektor utama lainnya, lanjut dia, seperti Sektor Pertambangan dan Pertanian mengalami pertumbuhan, masing-masing sebesar 3,22% (yoy) dan 1,65% (yoy). Di saat yang sama, Sektor Transportasi dan Pergudangan merupakan sektor dengan pertumbuhan paling tinggi yakni sebesar 25,81% (yoy), diikuti Akomodasi dan Makanan Minuman 17,83% (yoy) dan Administrasi Pemerintahan 12,42% (yoy).

“Yang saya lihat disini adalah pulihnya berbagai sektor usaha di Triwulan III-2022 dapat mendorong peningkatan penyerapan tenaga kerja,” ungkap Hardi.

Ia juga mengatakan, tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga meningkat menjadi 68,63% dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurun menjadi 5,86%, lebih baik dibandingkan tahun 2021.

Selain itu, dari sisi pengeluaran, Hardi menilai, Konsumsi Rumah Tangga menjadi penyumbang pertumbuhan terbesar PDB dengan mampu tumbuh tinggi sebesar 5,39% (yoy), sementara konsumsi LNPRT juga tumbuh signifikan mencapai 6,09% (yoy). PMTB juga mampu tumbuh sebesar 4,96% (yoy) sejalan dengan meningkatnya kapasitas produksi dunia usaha.

Menurut dia, daya beli masyarakat terdorong berkat adanya peningkatan realisasi program perlindungan sosial sebesar 12,46% (yoy) dan peningkatan realisasi subsidi BBM sebesar 111,96% (yoy).

“Mobilitas masyarakat yang semakin pulih menjadi determinan utama pendorong aktivitas ekonomi, baik dari sisi pengeluaran maupun sisi sektoral. Di saat yang sama, Pemerintah juga mengambil langkah-langkah responsif dalam menjaga daya beli masyarakat di tengah tren kenaikan inflasi global,” bebernya.

Lebih lanjut, Dosen Hukum STIH Dharma Andigha ini memprediksikan, prospek ekonomi Indonesia semakin cerah pada tahun depan meski ekonomi global rendah. Hal itu dikatakan, karena tercermin dari berbagai leading indicators, seperti indeks keyakinan konsumen (IKK) yang terus berada di level optimis.

Baca Juga: https://bisnisreview.com/seiring-rilis-data-tenaga-kerja-as-rupiah-masih-berisiko-melemah-terbatas/

“Sejalan dengan itu, aktivitas dunia usaha juga semakin bergeliat dan tergambar dari level Purchasing Managers’ Index (PMI) Indonesia pada September 2022 yang kembali melanjutkan level ekspansif selama 14 bulan beruntun dengan berada di tingkat 51,8. Nilai PMI Indonesia juga tercatat lebih tinggi dibanding negara-negara di ASEAN lainnya seperti Thailand (51,6), Vietnam (50,6), Malaysia (48,7), dan Myanmar (45,7),” paparnya.

“Saya berharap agar kebijakan dan strategi pemerintah bisa diarahkan untuk menjaga keseimbangan antara mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi dan tetap menjaga inflasi di level yang stabil,” harapnya.

Menurutnya, kebijakan fiskal masih menjadi instrumen utama sebagai shock absorber, sementara stabilitas harga akan dijaga melalui Program kebijakan 4K yaitu Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif.

“Untuk jangka menengah panjang, Pemerintah akan terus memperkuat fundamental ekonomi bangsa melalui peningkatan kualitas SDM, dan melanjutkan reformasi struktural,” ungkapnya. (BR/Arum)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Bisnis