Connect with us

Bisnis

Harga Minyak Dunia Turun 3 Persen Setelah Data Pemerintah AS Meningkat Besar, OPEC Pangkas Produksi

Foto Ilustrasi

BISNISREVIEW. COM – Harga minyak dunia menurun tajam sekitar 3% pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah data pemerintah AS menunjukkan peningkatan besar dalam persediaan minyak mentah, bensin dan sulingan, serta OPEC dan sekutunya bertahan pada kebijakan produksi mereka.

OPEC+ tampaknya akan memotong produksi pada pertemuan hari ini. Langkah ini akan menekan pasokan di pasar minyak yang menurut para eksekutif dan analis perusahaan energi sudah ketat karena permintaan yang sehat, kurangnya investasi, dan masalah pasokan.

“Kami memperkirakan pemotongan substansial akan dilakukan, yang tidak hanya akan membantu memperketat fundamental fisik tetapi mengirimkan sinyal penting ke pasar,” kata Fitch Solutions dalam sebuah catatan.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret tergelincir 2,46 dolar AS atau 3,12%, menjadi menetap di 76,41 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman April merosot 2,62 dolar AS atau 3,07%, menjadi ditutup pada 82,84 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

Persediaan minyak mentah dan bahan bakar AS naik minggu lalu ke level tertinggi sejak Juni 2021, Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan, karena permintaan tetap lemah.

EIA melaporkan Rabu (1/2/2023) bahwa persediaan minyak mentah komersial negara itu meningkat 4,1 juta barel selama pekan yang berakhir 27 Januari.

Rata-rata, analis yang disurvei oleh S&P Global Commodity Insights memperkirakan kenaikan 0,3 juta barel dalam persediaan minyak mentah AS.

Menurut EIA, total persediaan bensin motor naik 2,6 juta barel pekan lalu, sedangkan persediaan bahan bakar sulingan naik 2,3 juta barel.

Seorang pejabat senior Departemen Keuangan AS mengatakan sanksi Rusia akan dilaksanakan dalam tiga fase, pertama menargetkan minyak Rusia, kemudian diesel, dan kemudian produk bernilai lebih rendah seperti nafta. Sanksi dari G7 dan Uni Eropa, yang memilih larangan dua fase, akan dimulai pada 5 Desember.

Stok minyak mentah dan bahan bakar AS diperkirakan turun sekitar 1,8 juta barel untuk pekan yang berakhir 30 September. Persediaan bensin turun sekitar 3,5 juta barel, sementara stok sulingan turun sekitar 4 juta barel. (BR/Arum)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Bisnis