Bisnis
Karena Janji Makan Siang Gratis, Investor Asing Ragu-Ragu Terhadap Obligasi Indonesia
BISNISREVIEW.COM – Investor asing menjadi ragu-ragu terhadap obligasi Indonesia karena janji pemilu Presiden terpilih Prabowo Subianto, yakni makan siang gratis, telah memicu kekhawatiran anggaran yang meningkat dan kemungkinan pengeluaran yang berlebihan.
Melansir dari Bloomberg, Kamis (21/3/2024), sebanyak US$1,1 miliar modal asing telah keluar (capital outflow) dari pasar obligasi Indonesia sejak pemungutan suara Pilpres 2024 yang ditutup pada 14 Februari 2024.
Pakar strategi dari Goldman Sachs Danny Suwanapruti, dalam sebuah catatan minggu lalu, mengungkapkan bahwa investor yang menyalurkan modalnya di pasar negara berkembang telah menyatakan kekhawatirannya.
“Investor menyatakan kekhawatiran mereka atas potensi pelonggaran fiskal oleh pemerintahan baru yang akan datang, karena mereka menjanjikan program makan siang gratis selama kampanye Prabowo-Gibran tanpa perincian tentang bagaimana program tersebut akan dibiayai,” tulisnya.
Meskipun ada manfaat kesehatan jangka panjang dari program makan siang sekolah gratis, Direktur Pelaksana untuk strategi makro pasar negara berkembang di GlobalData TS Lombard di London, Jon Harrison mengingatkan penting bahwa ekspansi fiskal dilakukan dengan cara yang berkelanjutan.
“Jadi kita harus mengawasi janji pengeluaran dengan hati-hati,” kata Harrison.
Dalam 20 hari sejak hari itu, modal asing tercatat rutin keluar selama 16 hari. Sementara negara-negara tetangga di kawasan regional, seperti Korea Selatan dan India, justru mencatat arus modal asing masuk ke pasar keuangan mereka.
Sedangkan Thailand mengalami hal serupa dengan Indonesia, di mana modal asing kabur sejumlah US$502 juta pada periode yang sama.
Janji-janji pemilihan Presiden terpilih Prabowo Subianto yang akan datang, seperti rencana untuk memberikan makan siang dan susu gratis kepada lebih dari 80 juta anak, telah membuat para investor ketar-ketir.
Kekhawatiran tetap terjadi meski petahana Menteri Pertahanan tersebut telah berjanji untuk mempertahankan disiplin fiskal. Pengeluaran belanja untuk program unggulan pasangan Prabowo-Gibran diperkirakan mencapai Rp460 triliun (US$29 miliar), lebih besar dari seluruh defisit anggaran 2023. (BR/Arum)
