Connect with us

Bisnis

Lanjutkan Kestabilan Kinerja, Topang Kestabilan Pertumbuhan Bisnis Lebih Positif, BNI Perkuat Permodalan

Tampak dua orang sedang membicarakan bisnis di hadapan pegawai BNI yang bertugas (Foto Ilustrasi)

BISNISREVIEW.COM – Saat ini pemerintah tengah berupaya melakukan pemulihan ekonomi nasional. Langkah pemerintah ini di respon baik PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Untuk memperkuat posisi permodalan dan likuiditas di tengah pemulihan ekonomi nasional tersebut, BNI memperkuat kestabilan untuk menopang bisnis perbankannya.

Sejalan dengan itu, Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini menyebut kondisi likuiditas dan permodalan ini menjadi pondasi dalam melanjutkan kestabilan kinerja sekaligus menopang pertumbuhan bisnis lebih positif.

“Dana pihak ketiga tumbuh 8,4% secara year on year (yoy) dari Rp 639,0 triliun menjadi Rp 692,7 triliun di kuartal 1-2022. Pertumbuhan itu ditopang dengan rasio dana murah atau current account and saving account (CASA) yang terus meningkat menjadi 69,2% dari periode sama tahun lalu 67,9%,” papar Novita dalam paparan Kinerja Keuangan BNI Kuartal 1-2022 secara virtual pada Selasa (26/4/2022).

Baca Juga: https://bisnisreview.com/gandeng-yatim-mandiri-kopass-indonesia-gelar-kegiatan-ramadhan-ceria-dan-berbagi/

Menurut dia, pertumbuhan dana murah ini dapat mendorong perbaikan biaya dana atau Cost of Fund (CoF) dari 1,74% pada akhir kuartal pertama 2021 menjadi 1,46% pada kuartal pertama 2022. Ruang untuk ekspansi pun masih terbuka yang ditunjukkan dari loan to deposit ratio yang berada pada 85,02%.

“Di sisi permodalan, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) berada pada posisi 19,3%, naik 120 basis poin secara yoy,” sebutnya.

Lebih lanjut, Novita menuturkan, perbaikan risiko kredit juga memberi dukungan peningkatan kinerja yang sangat baik pada awal tahun ini. Loan at risk BNI pada kuartal 1-2022 tercatat 22,1%, atau membaik 4,8% secara yoy.

Demikian, sambung dia, juga halnya dengan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) BNI yang terus bergerak membaik 60 basis poin yoy ke posisi 3,5% di kuartal pertama 2022. Padahal dari periode sama tahun lalu NPL bank bersandi saham BBNI ini berada di level 4,1%.

“Restrukturisasi kredit akibat pandemi terus menunjukkan perbaikan yang semakin positif pada awal 2022. Kredit restrukturisasi covid-19 tercatat Rp 69,6 triliun, turun dari posisi periode sama tahun lalu sebesar Rp 84,3 triliun,” kata dia.

“Bahkan, debitur BNI terdampak pandemi telah mulai melakukan pembayaran sehingga kami optimis tren perbaikan kualitas kredit akan terus berjalan di semua segmen,” pungkasnya. (BR/Arum)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Bisnis