Connect with us

Bisnis

Meski Rawan Terkoreksi, IHSG Berpotensi Menguat Terbatas pada Rentang 6.761 Hingga 6.864

Rawan koreksi, IHSG menguat terbatas

BISNISREVIEW.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan Senin (3/4/2023), meski rawan mengalami koreksi. Adapun IHSG ditutup melemah 0,05% atau turun 3,67 poin ke posisi 6.805,27 pada Jumat (31/3/2023).

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus memprediksi, secara teknikal IHSG berpeluang menguat terbatas pada rentang 6.761 hingga 6.864.

“Investor bisa mencermati saham JSMR dengan support di Rp 3.150 dan resistance pada level Rp 3.330. Kemudian BBNI support di Rp 9.175 dan resistance Rp 9.550. TLKM dengan support Rp 4.020 dan resistance di Rp 4.180,” jelas Nico, Senin (3/4/2023).

Phintraco Sekuritas dalam riset hariannya menyebutkan sinyal overbought pada indikator Stochastic RSI membuat IHSG masih rawan koreksi untuk beberapa waktu ke depan, termasuk hari ini.

MACD juga mulai membentuk penyempitan positive slope. Dengan break low 6.780, hal ini menjadi indikasi adanya potensi menutup gap ke 6.750—6.760.

“Terlepas dari faktor teknikal, sentimen sebetulnya cukup positif bagi Indonesia. World Bank menaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2023 kawasan Asia Timur dan Pasifik ke 5,1 persen dari 4,6 persen pada proyeksi Oktober 2022,” tulis Phintraco, Senin (3/4/2023).

Di tengah perkembangan situasi perbankan global, indeks-indeks Wall Street ditutup menguat pada Jumat (31/3/2023). Nasdaq bahkan mencatatkan penguatan kuartalan terbaik sejak 2020 atau setelah pandemi.

Hal ini ditopang oleh penurunan core Personal Consumption Expenditures index ke 4,6 persen YoY pada Februari 2023 dari 4,7 persen YoY pada Januari 2023. Data tersebut memperkuat kecenderungan penurunan inflasi di AS.

“Tentunya kondisi ini dapat mempengaruhi pandangan The Fed terhadap arah kebijakan di mana di dalam negeri juga berpotensi terjadi perubahan regulasi sektor perbankan yang berpotensi berdampak pada ekonomi AS,” kata analis Phintraco.

Dari dalam negeri, penguatan nilai tukar rupiah berlanjut. Nilai tukar rupiah turun ke bawah level psikologis Rp15.000 pada akhir pekan lalu. Kondisi itu menopang harga saham-saham perbankan yang di sisi lain masih dibayangi oleh perkembangan terkini dari kondisi sektor perbankan global.

Senior Technical Analyst Sinarmas Sekuritas Mayang Anggita menjabarkan IHSG berpotensi untuk melanjutkan pelemahan menuju Dynamic Support MA10 dan MA20 di 6.723 sampai 6.744.
Area ini diharapkan mampu menopang pergerakan IHSG selama sepekan ke depan, sebelum kembali menghadapi uji Support pada titik previous low 6.510-6.560,” jelas dia.

Di sisi lain, lanjut Mayang, Upper Channel di seputaran 6.850 menjadi resistance terdekat yang harus ditembus, demi mematahkan tren turun jangka pendek. (BR/Arum)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Bisnis