Connect with us

Bisnis

Perekonomian pada Kuartal 1-2022 Melaju Cukup Baik, Penerimaan Negara Tumbuh sebesar 37,7% Secara Tahunan

Foto Ilustrasi

BISNISREVIEW.COM – Perekonomian pada kuartal 1-2022 melaju cukup baik, yang tercermin dari rilis data penerimaan negara sepanjang 2022 yang tampak menawan. Hal tersebut mengindikasikan laju pemulihan ekonomi dalam negeri yang semakin nyata.

Tercatat penerimaan negara tumbuh sebesar 37,7% secara tahunan menjadi Rp 302.4 triliun pada Februari 2022. Pajak merupakan penyumbang terbesar penerimaan negara yakni sebesar Rp 256,2 triliun atau 85% dari total penerimaan negara.

Hal tersebut menunjukkan bahwa pajak memegang peranan penting terhadap pembangunan ekonomi dalam negeri. Hal ini tak lepas dari peran aktif masyarakat dan tentunya dukungan pemerintah melalui program-programnya seperti PPN dalam negeri, PPN impor, PPh badan dan PPh penghasilan yang menopang perputaran aktivitas ekonomi, tulis Infovesta Utama dalam risetnya pada Senin (4/4/2022).

Sementara, penerimaan selain dari pajak atau lebih dikenal dengan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar 46,2 triliun atau 15% dari total penerimaan negara. Jika dilihat dari sumber, yang bersumber dari pajak sendiri mencapai Rp199,4 triliun, lalu dari kepabeanan dan cukai sebesar Rp56,7 triliun.

Baca Juga: https://bisnisreview.com/simak-aturan-baru-mudik-lebaran-2022-yang-disiapkan-satgas-covid-19/

Tak hanya itu, Indeks Manufaktur (PMI) mengalami kenaikan meskipun tipis saja yakni menjadi 51,3 dari 51,2 pada bulan sebelumnya. Hal tersebut menandakan sektor manufaktur masih berada di zona ekspansif dan mengindikasikan penyerapan tenaga kerja akan lebih tinggi karena adanya kebutuhan produksi yang meningkat.

Di sisi lain, di samping kenaikan PPN 11%, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax juga akan dinaikkan mulai 1 April 2022. Kenaikan tersebut sebesar Rp 3.500 per liter menjadi Rp 12.500 per liter.

Untung saja pajak karbon ditunda pemberlakuannya hingga Juli. Meski ditunda, tetap saja implementasi pajak karbon akan terjadi di tahun ini. Sampai-sampai tahun 2022 ini disebut-sebut sebagai tahun kebangkitan inflasi yang juga menandakan pulihnya ekonomi.

Infovesta Utama melihat, penyesuaian harga BBM bisa saja membawa inflasi terus mengalami peningkatan. Bukan tidak mungkin inflasi yang melesat membuat bank sentral melakukan percepatan normalisasi moneter.

Apalagi The Fed sudah menaikkan suku bunganya sebesar 25 bps beberapa pekan lalu dan berencana menaikkan suku bunga lebih agresif lagi sebesar 50 bps. (BR/Arum)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Bisnis