Connect with us

Bisnis

Pesatnya Transaksi Penipuan E Commerce di Internet, 2C2P Ambil Sikap Lindungi Merchant dan konsumen

Pesatnya perkembangan lanskap pembayaran berdampak pada peningkatan transaksi penipuan di dunia maya.

BISNISREVIEW.COM – Laporan International Data Corporation (IDC) yang terbaru menyebut lonjakan transaksi e-commerce di Indonesia diprediksi bakal meningkat 128% hingga mencapai US$ 89 miliar dalam nilai transaksi bruto sepanjang tahun 2023 hingga 2026.

Proyeksi nilai transaksi e-commerce Indonesia pada tahun 2026 juga diperkirakan akan melampaui negara-negara tetangga seperti Vietnam ($33 miliar), Thailand ($26 miliar), dan Filipina ($17 miliar).

Hal itu sejalan dengan strategi perusahaan untuk memperkuat tim kepemimpinan di Indonesia, memperluas dan melokalkan kapabilitas penjualan, produk, serta jaringan.

“Seiring dengan pertumbuhan e-commerce dan metode pembayaran yang beragam, kami menyempurnakan langkah-langkah pencegahan dan mengimplementasikan pembaruan secara berkala untuk memitigasi ancaman,” ujar Country Head 2C2P Indonesia, Adi Nugroho dalam keterangan resminya, Selasa (21/3/2023).

Namun, pesatnya perkembangan lanskap pembayaran berdampak pada peningkatan transaksi penipuan di dunia maya.

Adapun di tahun 2021, Indonesia memiliki persentase pengguna internet tertinggi (26%) di Asia Tenggara yang menjadi korban penipuan.

Berdasarkan data tersebut, platform penyedia payment gateway 2C2P Indonesia mengambil sikap untuk melindungi merchant dan juga konsumen.

Data Bareskrim Polri pun menunjukkan, penipuan online menempati posisi kedua sepanjang Januari-September 2020 yang berkontribusi lebih dari seperempat kasus kejahatan siber pada periode tersebut.

“Memang sulit dihindari, seiring dengan berkembangnya transaksi elektronik ini, risikonya pun ikut meningkat,” ujar Country Head 2C2P Indonesia Adi Nugroho, dalam diskusi bersama media di Jakarta, Selasa (21/3/2023).

Di pasar seperti Indonesia yang pengguna baru layanan digitalnya terus berkembang, lanjut dia, tingkat keberhasilan transaksi penipuan dapat menjadi lebih tinggi karena ketidaktahuan konsumen tentang proses keamanan transaksi.

Terkait dengan proyeksi ini, 2C2P terus memperkuat komitmen guna melindungi merchant dan juga konsumen. “Seiring dengan pertumbuhan e-commerce dan metode pembayaran yang beragam, kami pun terus menyempurnakan langkah-langkah pencegahan dan mengimplementasikan pembaruan secara berkala untuk memitigasi ancaman terbaru guna melindungi merchant dan konsumen,” tegas Adi.

2C2P, imbuh dia, juga berada di posisi yang tepat untuk memperluas lanskap pembayaran digital Indonesia sekaligus mendukung bisnis-bisnis papan atas yang berencana memperluas pasar secara global dan membantu perusahaan tersebut menyediakan solusi pembayaran yang lebih cepat dari sebelumnya.

Sementara, CEO MRC Julie Fergerson dalam keterangan tertulisnya terkait laporan IDC tersebut mengatakan, seiring perkembangan pesat transaksi online di Indonesia, bisnis perlu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan perilaku konsumen, termasuk mengadopsi metode pembayaran yang baru.

Penambahan metode pembayaran populer diproyeksi dapat mendongkrak penjualan rata-rata sebesar 10%. Selain itu, bisnis online juga perlu memitigasi tren penipuan terbaru yang muncul demi memproteksi diri dan pelanggannya. (BR/Arum)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Bisnis