Connect with us

Industri

PLTS Turun 80% dalam Sedekade Terakhir Seiring Penurunan Biaya Investasi

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif

Berdasarkan market sounding oleh PLN, penawaran harga listrik PLTS terapung di beberapa lokasi antara 3,68-3,88 sen dolar per kWh,” katanya.

BISNISREVEW.COM – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan biaya investasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) turun 80% dalam sedekade terakhir. Hal tersebut kata dia seiring penurunan biaya investasi bahkan juga terjadi di Indonesia.

“Penawaran terendah pengembangan PLTS di Saudi Arabia oleh ACWA Power 1,04 sen dolar per kWh. Penurunan investasi PLTS juga dirasakan di Indonesia, di mana harga jual dari PLTS terapung Cirata berkapasitas 145 MW 5,8 sen dolar per kWh,” ungkap Arifin dalam keterangan resmi, Senin (24/5/2021).

PLTS sendiri, kata dia, sekarang menjadi primadona sebagai sumber energi di dunia. Berdasarkan data IRENA tahun 2020, Tiongkok menjadi negara terbesar di dunia dalam memanfaatkan energi surya dengan kapasitas terpasang sebesar 263 GW pada tahun 2019.

“Ini diikuti oleh Amerika Serikat dan Jepang dengan masing-masing kapasitas terpasang 62 GW dan 61 GW,” jelas Arifin.

Arifin menilai, jika tidak dilaksanakan maka  dampak berkepanjangan menimpa industri domestik, seperti diskriminasi pengenaan pajak karbon (carbon tax). Hal ini pun bukan tidak mungkin berdampak pada industri hilir nantinya.

Arifin mengungkapkan pengembangan sektor hulu PLTS juga bakal didorong pemerintah.

“Berdasarkan market sounding oleh PLN, penawaran harga listrik PLTS terapung di beberapa lokasi antara 3,68-3,88 sen dolar per kWh,” katanya. (BR/Arum)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Industri