Bisnis
Sejalan dengan Ekonomi Indonesia Tumbuh 4,4%, Pengamat: Kredit Perbankan akan Mengalami Perbaikan Tahun Ini

BISNISREVIEW.COM – Sejalan dengan ekonomi Indonesia yang diperkirakan tumbuh 4,4 persen, Pengamat Ekonomi Nasional, Hardi Fardiansyah memprediksikan kredit perbankan akan mengalami perbaikan hingga tumbuh sekitar 5 persen pada tahun ini.
“Saya menganggap bahwa pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 4,4 persen bisa mendongkrak pertumbuhan kredit perbankan hingga bisa membaik sekitar 5 persen,” kata Hardi kepada Bisnisreview.Com di Jakarta, Senin (15/11/2021).
Menurut Hardi, pertumbuhan kredit perbankan akan dipicu salah satunya melalui Indeks Keyakinan Konsumen pada April 2021 yang menunjukkan ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi yang sudah optimis ini.
“Hal itu akan memicu terjadinya peningkatan belanja konsumen terutama pada periode perayaan Libur Lebaran 2021. Tak hanya itu pertumbuhan kredit perbankan juga akan ditopang oleh kebijakan moneter yang masih akomodatif dalam mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional,” pungkasnya.
Hal ini, lanjut Hardi, terlihat dari kebijakan Bank Indonesia (BI) yang telah menurunkan suku bunga acuan BI 7-day reverse repo rate (7DRR) ke level terendah sepanjang sejarah yakni 3,5 persen untuk memicu pemulihan ekonomi.
“Sudah dilakukan berbagai kebijakan stimulus fiskal, moneter dan makroprudensial turut dilakukan seperti pembebasan PPnBM sektor otomotif dan pelonggaran aturan Loan to Value Ratio (LTV) bagi perbankan untuk memacu pertumbuhan kredit,” tuturnya.
Lebih lanjut, pria yang berprofesi sebagai pebisnis, motivator dan advokat ini menuturkan bahwa kebijakan moneter sangat mendukung termasuk penurunan suku bunga acuan BI hingga ke level 3,5 persen.
“Ke depan tergantung permintaan domestik dan didukung stimulus pemerintah seperti subsidi bunga dan jaminan kredit sehingga kredit bisa tumbuh di kisaran lima persen tahun ini,” katanya.
Seiring penurunan suku bunga BI maka bank-bank besar sudah menurunkan suku bunga kreditnya sehingga kemudian ke depannya akan bergantung pada permintaan domestik dan dukungan stimulus lainnya.
Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warijo mengatakan intermediasi perbankan melanjutkan pertumbuhan positif yaitu sebesar 2,21 persen secara year on year (yoy) pada September 2021.
