Keamanan
Rektor Unhan Letjen TNI (Purn) Dr. Anton Nugroho : Ancaman Dunia Cyber, Dapat Menggerakkan Massa Sangat Cepat dan Masif

BISNISREVIEW.COM , Jakarta — Dunia Siber dan Media Sosial menjadi ancaman paling serius dalam Ketahanan Nasional saat ini. Platform digital kini mampu menggerakkan massa secara cepat dan masif, seperti yang terlihat dalam demonstrasi di Indonesia, Nepal, Prancis, Pakistan, dan Bangladesh belum lama ini.
“Ancaman ini tidak terlihat secara fisik, tapi dampaknya sangat nyata.”
Demikian hal tersebut dikatakan Rektor Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI), Letnan Jenderal TNI (Purn.) Dr. Anton Nugroho, M.M.D.S., M.A. usai membuka Rapat Koordinasi Kajian Publik bertema “Ketahanan Nasional Indonesia Dihadapkan pada Kontinjensi Konflik Global dan Regional” yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia (Kemenko Polhukam RI) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta. Rabu (8/10//2025).
Selain itu menurutnya, ancaman multidimensi di berbagai level, mulai dari internasional hingga nasional. Konflik global seperti Rusia–Ukraina dan ketegangan di Timur Tengah disebut berdampak pada stabilitas global, sementara isu regional seperti Laut China Selatan, serta persoalan domestik seperti separatisme di Papua dan pelanggaran wilayah di Laut Natuna menjadi perhatian utama.
“Perubahan selalu berjalan cepat, dan kita harus selalu antisipasi dan selalu mengikuti memonitor semua perkembangan issu, sehingga tidak terjadi terdadak, apbila terjadi bencana kita sudah siap,” tegasnya.
“Bagaimana kita bisa mencegah, mitigasi, menghadapi ancaman tersebut. Ya kita harus kolaborasi,” tambahnya.
Perlu diketahui, Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI), berkolaborasi bersama Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia (Kemenko Polhukam RI) membuka Rapat Koordinasi Kajian Publik bertema “Ketahanan Nasional Indonesia Dihadapkan pada Kontinjensi Konflik Global dan Regional”.
Kegiatan strategis ini dihadiri oleh Pejabat Tinggi Kemenko Polhukam RI, sivitas akademika Fakultas Keamanan Nasional (FKN) Unhan RI dibawah pimpinan Dekan Fakultas Keamanan Nasional (FKN) Unhan RI, Mayor Jenderal TNI Dr. Rahmat Setiawibawa, S.I.P., M.M., M.Tr.(Han), serta perwakilan lintas kementerian, lembaga, dan kalangan akademisi.
Forum ini menjadi momentum penting untuk memperkuat koordinasi nasional dan membangun kesamaan persepsi dalam menghadapi potensi ancaman multidimensi yang bersumber dari dinamika konflik global dan regional.
Rapat koordinasi ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan strategis Kemenko Polhukam RI dalam memperkuat pemahaman terhadap perubahan lingkungan strategis global. Forum ini diharapkan menjadi ruang kolaboratif untuk membahas kesiapan bangsa menghadapi berbagai bentuk ancaman, baik militer, nonmiliter, maupun hibrida, yang semakin kompleks dan saling beririsan antar-sektor.
Kegiatan ini juga menandai kelanjutan kerja sama antara Kemenko Polhukam RI dan Unhan RI, setelah sebelumnya sukses menyelenggarakan Kajian Publik I yang membahas kontinjensi konflik regional pada 25–26 Agustus 2025, dan Kajian Publik II yang mengulas kontinjensi konflik global pada 8–9 September 2025. Kajian publik tahap ketiga ini akan berfungsi sebagai forum integratif yang menyinergikan hasil dua kajian terdahulu untuk menghasilkan rumusan kebijakan dan rekomendasi strategis bagi penguatan ketahanan nasional.
Rapat koordinasi akan dipimpin oleh Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara dan Kesatuan Bangsa Kemenko Polhukam RI dan menghadirkan tiga narasumber utama, yaitu:
1. R.M. Wibawanto Nugroho Widodo, S.E., M.A., M.A., War College Dip., M.P.P., Ph.D., membahas potensi ancaman militer terhadap Indonesia akibat rivalitas geopolitik dan geostrategi di kawasan Indo-Pasifik.
2. Drs. Selamat Ginting, M.I.Kom., menguraikan potensi ancaman nonmiliter dan hibrida terhadap stabilitas nasional.
3. Prof. Dr. Ir. Dadan Umar Daihani, DEA., memaparkan kondisi aktual ketahanan nasional dan sistem keamanan nasional Indonesia di tengah pengaruh konflik global dan regional.
Melalui pembahasan ini, forum diharapkan dapat memperkuat sinergi lintas sektor serta menghasilkan pemahaman komprehensif mengenai kesiapan nasional dalam menghadapi ancaman multidimensi yang berpotensi memengaruhi kedaulatan dan stabilitas negara.
Sebagai perguruan tinggi pertahanan negara, Unhan RI melalui Fakultas Keamanan Nasional (FKN) terus berperan aktif dalam mendukung pemerintah melalui kajian ilmiah dan riset strategis di bidang keamanan dan pertahanan. Keterlibatan sivitas akademika FKN dalam kegiatan ini menjadi bagian dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi Pertahanan, khususnya dalam kontribusi keilmuan terhadap formulasi kebijakan nasional.
FKN Unhan RI berkomitmen memperkuat kapasitas analisis strategis nasional dengan menempatkan perspektif akademik sebagai landasan dalam perumusan kebijakan pertahanan dan keamanan. Melalui pendekatan multidisiplin, kegiatan ini diharapkan mampu memperkaya proses penyusunan strategi nasional yang komprehensif, adaptif, dan berbasis sinergi antar-elemen bangsa.
Partisipasi Unhan RI dalam forum ini merupakan wujud nyata kolaborasi antara lembaga akademik dan pemerintah dalam menghadapi dinamika geopolitik yang semakin kompleks. Kajian publik ini diharapkan menghasilkan rekomendasi konkret yang dapat memperkuat ketahanan nasional di berbagai bidang—politik, ekonomi, sosial, budaya, ideologi, serta pertahanan dan keamanan—guna mewujudkan Indonesia yang tangguh, mandiri, dan berdaya saing di tingkat global.(BR/Red)
