Hukum
LBH ICMI Minta 20 WNI yang Disekap di Myanmar Segera Dipulangkan ke Indonesia

BISNISREVIEW.COM – Lembaga Bantuan Hukum Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (LBH ICMI) meminta kepada pemerintah melalukan kerja nyata untuk rakyat, diantaranya yang mendesak saat ini adalah agar segera memulangkan 20 Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban perdagangan orang di Myanmar.
Direktur LBH ICMI Dr. Yulianto Syahyu, SH., MH. menegaskan bahwa perdagangan orang yang merupakan tindak pidana itu segera dihentikan, dan pemerintah segera memulangkan puluhan WNI yang disekap di Myanmar, serta menindak para pelaku yang terlibat dalam perdagangan orang ini.
“Awalnya mereka diiming-imingi pekerjaan sebagai operator komputer di salah satu bursa saham di Thailand oleh perekrut dengan gaji yang dijanjikan senilai Rp 8-10 juta per bulan. Dengan gaji sebesar itu, mereka bekerja selama 12 jam kerja per hari. Mereka juga dijanjikan mendapatkan makan sebanyak 4 kali sehari serta fasilitas tempat tinggal secara gratis,” kata Syahyu kepada Bisnisreview.Com di Jakarta, Kamis (11/5/2023).

Foto para korban perdagangan orang yang disekap di Myanmar
Menurut Syahyu, penyekapan para korban oleh perusahaan yang dijaga ketat oleh orang-orang bersenjata dan berseragam militer di area perusahaan. Kemudian, tambah Syahyu, HP milik para korban juga disita oleh pihak perusahaan dengan tujuan pembatasan akses komunikasi.
“Kedua puluh korban meminta dipulangkan tetapi pihak perusahaan memaksa korban untuk membayar denda sebanyak 75.000 Yuan China sehingga para korban terpaksa untuk tetap bekerja,” lontar Syahyu.
Syahyu berharap, pemerintah Indonesia dapat bertindak tegas dalam melindungi dan menyelamatkan warganya dari tindak pidana perdagangan orang. Mereka bekerja hingga malam dalam keadaan gelap.
“Kami para wni yang terjebak di Myanmar mohon bantuan kepada pemerintah Indonesia kepada instansi terkait buat membantu pemulangan kami di sini karena kami di sini sudah terpuruk dan terancam ditambah di-sini sedang berada di-zona perang setiap malam kita bekerja dalam kondisi gelap gulita tapi kita tetap harus bekerja dan suara bom juga terdengar dimana-mana
dan lagi kita memiliki target setiap harinya harus kita penuhi
dan jika kita tidak memenuhi target itu
hukuman siap menanti kita dari mulai
lari-lari keliling lapangan di-bawah terik matahari 20 kali keliling
push up ratusan kali bahkan ribuan skuad jam disetrum bahkan dicambuk pemukulan Jalan jongkok,” ujar korban melalui sebuah video youtube yang diunggah Trubunnews.
Dalam video pendek berdurasi 2:42 menit itu tampak wajah-wajah muram yang mengharapkan bantuan pemerintah Indonesia secepatnya.
“Hal ini menurut kami tidak manusiawi kami sudah jalani dan sudah alami itu semua disini untuk itu kami mohon bantuan kepada bapak Joko Widodo sebagai presiden kami
dan beberapa pemerintah,” pinta seorang dari 20 korban traffiching. (BR/Arum)
