Pertanian
Pemerintah Bersama Petani Champion Kompak Jaga Stabilitas Harga Cabai
BISNISREVIEW.COM, Jakarta — Menyikapi tingginya harga cabai rawit merah di tingkat konsumen, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) dan Kementerian Pertanian (Kementan) laksanakan aksi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Cabai dalam rangka pengendalian inflasi komponen bergejolak (volatile food).
Dalam aksi yang berlangsung mulai 22 Juli 2024 hingga 16 Agustus 2024 ini pemerintah bekerjasama dengan para petani Champion cabai binaan Kementan memasok sekitar 200kg cabai rawit merah (CRM) dan 200kg cabai merah keriting (CMK) per hari untuk dijual sesuai harga petani guna menjaga harga yang wajar, atau lebih rendah Rp 5.000/kg di bawah harga Pasar Induk Kramat Jati (PIKJ) Jakarta.
“NFA bersama Kementan dan para petani Champion menggelar aksi SPHP Cabai di Jakarta untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan khususnya cabai serta pengendalian inflasi hingga 16 Agustus mendatang,” ujar Kepala NFA Arief Prasetyo Adi dalam keterangan tertulis, Rabu (31/7/2024).
Gerai penjualan cabai dibuka di belakang kantor Ditjen Hortikultura Kementan dan tiga kelurahan di Jakarta dengan total volume penjualan mencapai 400 kg/hari (200 kg CRM dan 200 kg CMK yang dikemas masing-masing ¼ kg untuk CRM dan ½ kg untuk CMK pada pukul 08.00 – 14.00 WIB).
Dukungan yang diberikan NFA yakni berupa bantuan transportasi Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) Cabai dari sentra produksi petani Champion di berbagai daerah ke wilayah Jakarta untuk menekan biaya distribusi sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo guna mengoptimalkan pemanfaatan anggaran bagi upaya pengendalian inflasi.
“Dukungan FDP yang diberikan NFA dilakukan melalui kerjasama dengan Pemda, sehingga kolaborasi ini akan menghasilkan sinergi yang kuat yang akan berdampak positif terhadap upaya stabilisasi harga pangan dan pengendalian inflasi,” tambah Arief.
Adapun wilayah-wilayah sentra produksi petani Champion cabai dimaksud antara lain Magelang, Sleman, Temanggung, Banjarnegara, Cianjur, Sumedang, Bandung, Lombok Timur, Garut, Kebumen, Semarang, Kulonprogo, Sukabumi, Malang, Enrekang, Solok, Banyuwangi, dan Solok.
Lebih lanjut Arief juga mendorong Pemda untuk berkontribusi lebih dalam upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan, salah satunya dengan membangun rumah kaca (green house) yang dapat mendukung produksi cabai yang merata sepanjang tahun tanpa harus terpengaruh iklim dan cuaca. Dengan demikian stabilitas pasokan dan harga pangan akan dapat terus terjaga sepanjang tahun.
“Strategi jangka panjang memang kita harus mau berinvestasi, salah satunya dengan membangun screen house cabai sehingga produksi dan harganya bisa terus merata di daerah sepanjang tahun,” tutup Arief.
Diketahui dari data Panel Harga Pangan NFA per 31 Juli 2024 harga rata-rata nasional CRM di tingkat konsumen sebesar Rp 71.232/kg (24,97% > HAP) dan CMK Rp 45.692/kg (-16,92% < HAP). Sementara di tingkat produsen CRM Rp 49.110/kg (96,44% > HAP) dan CMK Rp 27.560/kg (25,27% > HAP).(BR/Arini)