Bisnis
Pemerintah Fokus Jaga Aliran Investasi Bangun Masa Depan
BISNISREVIEW.COM – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan pemerintah fokus menjaga aliran investasi untuk membangun masa depan.
“Core inflation sesuai tren, tetapi volatile food diturunkan ke level rendah. Pemerintah rapat setiap minggu, karena kita punya cara berbeda daripada negara lain, untuk mengatur level inflasi di seluruh Indonesia. Kita juga kasih insentif fiskal untuk mereka untuk menjaga harga pangan,” ujar Airlangga Hartarto saat memberikan keynote speech pada acara Perayaan 140 Tahun HSBC di Indonesia, di Jakarta, Selasa (15/10/2024).
Apalagi, kata Airlangga, dalam satu dekade terakhir, ekonomi Indonesia terus berkinerja baik dan berhasil menjaga pertumbuhan ekonomi di level yang bagus pula, terutama setelah pandemi berakhir.
Bahkan berdasarkan proyeksi World Bank, kata Airlangga, Indonesia diperkirakan akan tumbuh di kisaran 5%-5,2% pada periode 2024-2025 atau kembali ke laju pertumbuhan yang sama atau lebih tinggi seperti sebelum pandemi.
Perkembangan inflasi juga terkendali di rentang sasaran, sampai September 2024 berada di level 1,84% (yoy) yang bisa dibilang terjaga di kisaran 2,5%±1%. Tingkat inflasi yang rendah dan stabil sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan volume belanja.
“Hal ini menunjukkan daya beli masyarakat yang tetap kuat sehingga mendukung momentum pertumbuhan ekonomi. Fenomena deflasi yang terjadi selama 5 bulan beruntun juga lebih dipengaruhi oleh penurunan harga sejumlah komoditas pangan,” tandas Airlangga.
Selain itu, kata Airlangga, kondisi pasar keuangan Indonesia relatif terjaga stabil. Kinerja nilai tukar rupiah relatif lebih baik dibanding sejumlah negara di kawasan Asia lainnya, yakni -1,05% (ytd). Indeks harga saham Indonesia juga tumbuh positif yaitu 3,94% (ytd) dan sempat mencapai posisi tertinggi atau all-time high di level 7.905,39 pada 19 September 2024 lalu.
“Tidak ada seorang pun yang menyangka Indonesia bisa menjaga nilai rupiah di bawah Rp 16.000 per 1 USD dibandingkan (persepsi) 3 bulan lalu, dan ini adalah pencapaian bagi tim ekonomi Indonesia,” terang Airlangga.
Dengan berbagai capaian baik tersebut, kata Airlangga, investor masih melihat Indonesia sebagai negara yang atraktif. Terbaru, Rating and Investment Information, Inc. (R&I) mengafirmasi sovereign credit rating (SCR) Indonesia pada peringkat BBB+, dua tingkat di atas investment grade dengan outlook positif.
“Apalagi, peringkat daya saing Indonesia pun terus mengalami peningkatan ke posisi tertinggi sejak 10 tahun (peringkat ke-27 tahun 2024 berdasarkan IMD world competitiveness ranking). Indonesia berfokus dalam memberikan kemudahan investasi dalam 22 kawasan ekonomi khusus (KEK) yang tersebar di seluruh Indonesia.
Selain itu, potensi menjanjikan pun dimiliki untuk investasi pada sektor carbon capture storage (CCS), semikonduktor, green hydrogen, dan small-modular reactors (SMRs) di Indonesia,” jelas dia. (BR/Arum)