BISNISREVIEW.COM – Federal Reserve (The Fed) resmi menaikkan target suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) atau 0,25% ke level 4,75% – 5% pada pertemuan FOMC, Rabu (22/3/2023).
Mengutip Reuters, estimasi median dalam ringkasan proyeksi ekonomi triwulanan Fed terbaru memproyeksikan level suku bunga bakal mencapai 5,1% di akhir tahun 2023.
Level ini sama dengan proyeksi median pada bulan Desember tahun lalu, sebelum pembacaan pertumbuhan dan inflasi yang lebih kuat dari perkiraan, serta sebelum gejolak baru-baru ini di sektor perbankan yang diperkirakan oleh para pembuat kebijakan akan membebani pertumbuhan ekonomi.
Namun prakiraan dari 18 pembuat kebijakan The Fed cukup bervariasi, dengan tujuh pembuat kebijakan melihat titik henti yang lebih tinggi untuk suku bunga, sementara salah satu pembuat kebijakan berpendapat bahwa tidak diperlukan kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Pejabat Bank Sentral Amerika Serikat (AS) percaya untuk mengalahkan inflasi kemungkinan hanya memerlukan satu lagi kenaikan suku bunga di tahun ini.
Suku bunga acuan AS terlihat akan berakhir di tahun depan pada level 4,3%, berdasarkan proyeksi median. Pandangan sekali lagi sangat bervariasi, dimana empat pembuat kebijakan memperkirakan suku bunga menjadi 5,1% atau lebih tinggi.
Sedangkan, empat pembuat kebijakan mengharapkan suku bunga pada akhir tahun ini di bawah 4%. Pada bulan Desember 2022, pembuat kebijakan The Fed memperkirakan tahun 2023 akan berakhir dengan tingkat kebijakan Fed sebesar 5,1%, sebelum turun menjadi 4,1% pada tahun 2024.
The Fed nampak sedikit lebih pesimis tentang prospek ekonomi.
Proyeksi rata-rata untuk pertumbuhan Produk Domestik bruto (PDB) tahun ini diperkirakan hanya sebesar 0,4%, dibandingkan ekspektasi bulan Desember sebesar 0,5%. Sementara, untuk tahun 2024 Fed menurunkan ekspektasi pertumbuhan menjadi 1,2% dari 1,6%.
Sementara itu pembuat kebijakan melihat inflasi dengan ukuran yang disukai The Fed bakal turun menjadi 3,3% pada kuartal terakhir tahun ini, kemajuan lebih lambat menuju tujuan Fed sebesar 2% dari yang diharapkan pada bulan Desember 2022.
The Fed berekspektasi bahwa efek kenaikan suku bunga bakal mendorong tingkat pengangguran saat ini sebesar 3,6% per Februari, menjadi 4,5% pada kuartal terakhir tahun 2023, lalu menjadi 4,6% pada tahun 2024. Tiga bulan lalu, tingkat pengangguran diperkirakan naik menjadi 4,6% di tahun ini. (BR/Arum)
